Mobil ESEMKA |
Mobil ESEMKA - Bangsa Indonesia bangga dengan hadirnya Mobil ESEMKA yang tercipta dari tangan tangan kreatif anak anak SMK.
Mobil Nasional yang dinamakan ESEMKA ini lantaran memang dirakit oleh para siswa SMK di Jawa Tengah. Mobil Esemka tidak hanya punya 1 model tetapi berbagai model dan tipe tergantung dari sekolahSMK mana yang merakitnya.
Mobil Esemka ini tidak kalah dengan mobil sejenis SUV lainnya yang saat ini menguasai pasar mobil di Indonesia. Saat ini PT Autocar Industri Komponen (AIK) dan beberapa perusahaan seperti PT Solo Manufaktur Kreasi membantu SMK mewujudkan mobil Esemka itu. Tetapi untuk saat ini mobil esemka masih belum diproduksi secara masal lantaran masih menunggu izin layak jalan dari instansi terkait.
Mobil ESEMKA Model mobil pertama yang diproduksi oleh Esemka ialah model SUV yang dikenal dengan Esemka Rajawali. Modelnya kini sudah mengalami perubahan. Saat ini rupanya lebih mirip Honda CR-V 2012 dengan bodi belakang Isuzu Panther namun dengan ukuran lebih panjang.
Sementara model kedua adalah pikap double kabin yang dibuat oleh SMK 1 Singosari Esemka Digdaya yang dinamai Digdaya. Rencananya jika dipasarkan mobil ini akan dibanderol seharga Rp 100 juta. Dengan harga tersebut untuk ukuran pikap double kabin memang menggiurkan. Apalagi ditambah dengan tongkrongan bodi yang kekar.
Dari sisi bentuk, Digdaya memiliki bentuk yang lebih orisinil karena sedikit menggunakan parts dari mobil lain.
Pilihan-pilihan mesin untuk Rajawali dan Digdaya tersebut antara lain mesin bensin berkapasitas 1.500 cc, 1.800 cc, 2.000 cc dan 2.200 cc. Versi dieselnya pun kabarnya tengah disiapkan.
Namun, untuk engine, tetap berlogo Esemka 1.5 i EFI, meskipun untuk sasisnya mencangkok dari Mitsubishi Colt T 120 SS, tahun 2003. Begitupun untuk gearbox yang dimabil dari merek yang sama, yakni Mitsubishi colt T 120 SS.
Mobil ESEMKA menggunakan transmisi 5 speed dari Suzuki Vitara, diklaim mumpuni untuk mengajak Zhangaro bergerak mengangkat beban.
Daihatsu Gran Max ikut andil dengan menyumbangkan headlamp, sementara Daihatsu Taft GT, mengisi penerangan buritan, atau stop lamp.
Berbahan plat setebal 1,5 mm, bak seluas 1 meter kubik cukup besar untuk memenuhi kebutuhan angkut mengangkut, dengan panjang 225 cm, lebar 145 cm, dan tinggi 33 cm.
Kemudian adalagi mobil van yang dibuat oleh SMK Negeri 6 Malang. Van ini dinamai Rosa Van 1.5i.
Disokong oleh sasis dari Toyota Hiace, mobil ini mampu menampung 8 orang dewasa, selayaknya mobil van dengan 8 seaternya.
Ruang kabin pun terasa lega, meskipun balutan kemewahan belum dijadikan acuan dalam mendesain ruang kabin.
Namun, mobil sebesar ini juga disematkan dengan kapasitas mesin yang sama, yakni 1.500 cc Multi EFI. Nah untuk mengimbangi berat bodi yang besar, SMK menggunakan gearbox Toyota Hiace bensin, karena rasio giginya lebih kecil, jadi ringan.
Begitupun dengan transmisinya yang mencangkok kepunyaan Suzuki Vitara.
Dan model terakhir adalah model mobil hatchback. Masih menggunakan mesin esemka 1.5i multi injection. Hatchback ini menginatkan kita dengan Terios. Ya memang lampu depannya menggunakan lampu sama dengan Terios.
Suzuki Escudo berperan dalam transmisinya, poros propeller, rem belakang dan handle pintu. Sedankan suspensi menggunakan milik Mitsubishi L300 dan Isuzu Panther. Spionnya dicomot dari Spion APV.
Namun SMK membuat sendiri poros input, kaca dan wearing kabelnya.
Mengenai harga mobil Esemka, diperkirakan harga on the road mobil esemka ini sekitar Rp. 120 jutaan, sangat murah sekali jika dibandingkan dengan mobil sejenis SUV lainnya yang sekitar 200 jutaan.